4 Rahasia Memuaskan Donor Korporasi Saat Ramadhan

Salah satu cara untuk terus meningkatkan kepercayaan adalah dengan memberikan pelayanan yang memuaskan.
Berikut trik rahasia memuaskan donor korporasi ini bisa diaplikasikan saat Ramadhan:

1. Temukan harapan

Setiap korporasi memiliki perencanaan tahunan, fokus, dan kemampuan yang berbeda-beda. Lembaga sosial harus memahami karakteristik lembaga dan mengerti peta jalan korporasi setidaknya dalam satu tahun ke depan. Secara perencanaan dan fokus, masing-masing korporasi memiliki pilihan yang berbeda-beda dalam penyaluran program sosial.

Ada yang menetapkan fokus hanya pada bidang kesehatan, ada yang di bidang pendidikan, ada yang pemberdayaan masyarakat, ada yang fokus bantuan di bidang keagamaan.

Secara anggaran, kemampuan masing-masing perusahaan juga berbeda. Sebab itu, tidak semua tawaran program sosial akan ditindaklanjuti. Pada situasi pandemi ada tiga pilar program yang utama, yakni bencana, kesehatan, dan ekonomi. Saat situasi gawat darurat biasanya akan fokus di program bencana.

Tugas lembaga adalah mengetahui kecenderungan atau bahkan peta jalan tahunan dari sebuah perusahaan. Usai memahami hal tersebut, lembaga akan fokus menawarkan program sosial yang menjadi fokus perusahaan. Sehingga apa yang lembaga tawarkan bertemu dengan apa yang menjadi kebutuhan dan harapan dari korporasi.

2. Penuhi Harapan

Setelah memilik gagasan program yang disepakati, segera lakukan eksekusi. Tugas lembaga adalah memenuhi ekspektasi. Amat mungkin dalam pelaksanaan program akan ditemui banyak kendala. Kendala ini wajib selalu dikomunikasikan dengan korporasi.

Jangan pernah mengambil kesimpulan sendiri. Saat program menemui kendala, maka konsekuensinya adalah ekspektasi korporasi tidak akan tercapai.

Jika mengambil kesimpulan tersendiri, bisa jadi kita justru tidak akan menyelesaikan program dengan asumsi donor akan kecewa karena ekspektasi programnya tidak sampai. Justru dengan menghentikan program, kekecewaan donor akan berlipat. Lebih-lebih jika lembaga sosial lari dari tanggung jawab.

Selalu lakukan diskusi ulang setiap menemui kendala. Sampaikan bagaimana situasi dan apa saja kendalanya. Kemudian lakukan kesepakatan baru. Lewat diskusi dan komunikasi terbuka,bisa jadi perusahaan akan memaklumi dan bisa mengubah ekspektasi awal menjadi ekspektasi baru setelah ada kesepakatan ulang.

3. Selalu Lampaui Harapan

Lembaga sosial tidak boleh berhenti usai menemukan dan memenuhi harapan korporasi. Kewajiban selanjutnya adalah terus berkarya hingga melampaui harapan korporasi.

Inilah bentuk service excellent dari lembaga sosial kepada korporasi. Nilai tambah menjadi pembeda antara lembaga satu dengan lembaga yang lain. Servis nilai tambah ini harus sudah masuk dalam perencanaan lembaga.

Apa yang akan diberikan lebih kepada korporasi? Misalnya ada program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dengan durasi kerja sama satu tahun. KPI(Key Performance Indicator) yang disepakati di awal adalah penerima manfaat sejumlah 50 orangdengan target pendapatan per bulan sekian juta rupiah.

Saat hampir selesai program, lembaga sosial harus membuat exit strategy yang baik. Lakukan audit pencapaian KPI. Jika didapatkan target KPI sudah tercapai pada bulan ke 11, maka masih ada sisa satu bulan sebagai kesempatan untuk melakukan service excellent.

4. Hindari Sikap tak Bersahabat

Jika pelayanan yang baik adalah kunci dalam menambah kepercayaan korporasi kepada lembaga filantropi, maka sikap berkebalikan akan bisa mengurangi kepercayaan kepada lembaga. Semua bagian dari lembaga harus memiliki kepahaman yang seragam. Saat fokus pada pemberian layanan tambahan,maka sikap sikap lain yang bisa mendegradasi lembaga harus dihindari.

 

*Disarikan dari buku Strategi Fundraising Korporasi karya Herdiansah

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *