DEPOK- Indonesia kembali dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia menurut World Giving Index 2022 (WGI 2022) yang diluncurkan oleh Charities Aid Foundation (CAF). Indonesia meraih skor WGI sebesar 68 persen. Pencapaian ini sekaligus menjadikan Indonesia negara paling dermawan selama lima tahun berturut-turut.
Direktur Institut Fundraising Indonesia, Arlina F. Saliman mengatakan, prestasi ini tidak lepas dari peran para fundraiser yang terus berjibaku untuk terus bergerak menggali potensi masyarakat Indonesia yang memang dermawan.
“Para fundraiser ini, berperan sangat penting menjadi lokomotif dan penggerak kebaikan. Mengapa? Karena potensi orang Indonesia yang dermawan yang ingin berdonasi terkadang bingung untuk siapa, kemana dan bagaimana menyalurkan donasinya,”ujar Arlina.
Menurutnya, peran penting fundraiser dalam menggerakkan kebaikan dengan mensurvei situasi dan merancang program-program yang tepat yang dibutuhkan oleh masyarakat. “Semakin banyak masyarakat yang ditolong, semakin banyak program terealisasi, semakin banyak donatur atau dermawan yang loyal,”ujarnya.
Selain peran dari fundraiser, peran para dermawan atau muzzaki pun tak kalah pentingnya. Menurut Arlina, para dermawan di Indonesia kuat dipengaruhi oleh ajaran agama dan kearifan lokal yang berkaitan dengan kegiatan berderma.
“Pada pandemi dan krisis ekonomi pun, masyarakat Indonesia terus berderma. Masyarakat semakin bahu membahu membantu sesama,”ujar Arlina.
Berdasarkan outlook data zakat 2021 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), total potensi filantropi dalam hal ini zakat di Indonesia, sebesar Rp327,6 triliun. Namun dalam realisasinya, total jumlah penghimpunan nasional pada 2019 masih berada di angka Rp10.166,12 triliun. Hal ini menandakan bahwa terjadi kesenjangan antara potensi zakat dan pendapatan riilnya.
“Ini artinya, potensi kedermawanan di Indonesia bisa semakin besar jika banyak pihak berkolaborasi dan bergotong royong dalam kebaikan,”ujar Arlina.