JAKARTA – Lembaga sosial, zakat, kemanusiaan harus melakukan percepatan internal dan eksternal guna sukses tembus target ramadhan 2023. Untuk itu, Institut Fundraising Indonesia (IFI) menggelar pelatihan Tembus Fundraising Ramadhan 2023, Kamis-Jumat (5-6 Januari 2023).
Pelatihan yang diselenggarakan di Savero Hotel, Depok ini dihadiri oleh berbagai lembaga nonprofit di Indonesia. Menurut Direktur IFI, Arlina F.Saliman, pelatihan ini sangat penting untuk membuka wawasan lembaga sosial dalam menyukseskan fundraising saat Ramadhan. Terlebih lagi, potensi zakat di Indonesia saat Ramadhan sangat besar.”Untuk itu, perlu komunikasi fundraising yang efektif agar sukses saat Ramadhan,” kata Arlina.
Menurutnya, lembaga perlu melakukan strategi fundraising yang memadukan dunia offline dan online pada berbagai elemen. Mulai dari promosi, channeling, customer services, proses dan lainnya. “Komunikasi saat Ramadhan harus dirancang sebaik mungkin sehingga lembaga dipercaya oleh publik dan pada akhirnya akan dapat memberikan manfaat besar untuk publik,”ujarnya.
Deputi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta mengemukakan, saat ini, fundraising Ramadhan lembaga mesti mengembangkan kemudahan berdonasi dengan melakukan kerjasama kanal bayar Ramadhan.
“Tentunya, fundraising saat Ramadhan memerlukan strategi program yang tepat,”ujarnya.
Strategi program tersebut misalnya melalui pengumpulan event, perorangan, perusahaan, digital, layanan muzakki dan marketing komunikasi. Komunikasi fundraising Ramadhan sendiri harus dilakukan secara profesional dan menyeluruh. “Setidaknya pesan komunikasi harus memperhatikan unsur brand, kata-kata, desain, respons dan aktivasi,” papar dia.
Komunikasi fundraising, papar Arifin, pada intinya adalah menyampaikan kondisi riil di masyarakat kepada masyarakat. “Kita ini seperti kaca pembesar, memberitahukan masalah nyata di masyarakat dengan cara menggugah,” sebut Arifin.
Direktur Marketing dan Komunikasi, Laznas PPPA Daarul Qur’an, Dwi Kartika Ningsih mengatakan, lembaga atau yayasan harus memberikan kepuasan kepada donatur. “Kepuasan dalam pelayanan yang dirasakan donatur adalah kunci utama terciptanya retensi dan loyalitas donatur,”ujarnya.